Jumat, 14 Januari 2011

TEKNIK PENGUKURAN


Ada pertanyaan yg sudah ada alat ukurnya (mudah)
Variabel abstrak (kepuasan, pelayanan sosial dll), konsep diri tdk dpt dijawab dgn satu pertanyaan

Perlu dijawab dgn bbrp pertanyaan

Tingkat2 pengukuran
a. Skala Nominal
·       Obyek penelitian hanya dpt dikelompokkan
·       Masing-masing klpk tdk dpt diperbandingkan
·       Contoh: jenis kelamin, nomor plat mobil, jenis penyakit, nomor pemain bola, nama agama dll

b.Skala ordinal
·          Memiliki sifat sbg skala nominal, namun sudah dpt dibedakan tingkatannya, ttp tdk diketahui jaraknya
·          a>b; b>c; c>d; jadi a>d ttp tdk diketahui brp jarak a & d
·          Nilai 80-100 (A) Nillai 65-79 (B) Nilai 55-64 (C) 
     Nilai 44-54 (D) Nilai < 43 (E)
·          Kualitas layanan toko                        Sri Ratu         nilai      1
                                                                   Goro                           2
                                                                   Matahari                    3
                                                                   Carefour                    4
·          Uji statistik : Mean, uji statistik non-parametrik
·          Contoh: letnan > sersan > kopral        
b.   Skala Interval
·          Memiliki sifat sbg skala ordinal
·          Memiliki ukuran yg sama, shg jarak antara satu titik ke titik yg lain atau gol ke gol yg lain dpt diketahui
·          Titik nol dlm skala interval, tdk berarti gejala/sifat yg diukur tdk ada sama sekali, melainkan nilai 0 mrpk titik yg disepakati berdasarkan perjanjian
·          Uji statistik : statistik parametrik
·          Contoh : Mengukur suhu tubuh oC, oF, oC, oR
0oC bukan berarti tdk mempunyai panas

c.   Skala Rasio
·          Memiliki sifat sbg skala interval, namun memiliki titik nol yg sebenarnya, artinya jika obyek bernilai nol maka sifat yg diukur benar-benar tdk ada (gaji 0, berarti pegawai tersebut benar2 tdk mempunyai gaji)
·          Uji statistik : statistik parametrik
·          Contoh : mengukur berat
Teknik Pengukuran
1.    Skala likert (Rensis Likert) = method of summated ratings,
    krn nilai peringkat setiap jawaban/tanggapan dijumlahkan shg mendapat nilai total

Jml alternatif 5, 7, 9, 11 dst
Misal : Sgt setuju, setuju, ragu-ragu ttp cenderung setuju, ragu-ragu, ragu-ragu cenderung tdk setuju, tdk setuju dan sgt tdk setuju

Tujuan alternatif jawaban :
·         Agar jawaban tdk seenaknya tanpa berpikir
·         Memudahkan analisis

Perhatian :
v   Alternatif jawaban sebaiknya tdk diberi tanda +/-
v   Pemberian nilai diberikan setelah penelitian selesai
v   Jmlh nilai jawaban yg dijadikan sbg gejala yg diukur

Keuntungan skala likert :
1.    Mudah dibuat dan ditafsirkan
2.    Bentuk yg paling umum
3.    Bersifat luwes
4.    Mengukur pd tingkat skala ordinal

Kelemahan skala likert :
1.        Tdk ada arti dari data mentah yg berasal dari pengukurannya
2.        Asumsi setiap butir dlm skala mempunyai bobot yg sama dgn butir yg lain (tdk benar)
3.        Org yg memiliki nilai sama mungkin memiliki ciri yg tdk sama
4.        Validitas skala masih dipertanyakan

Langkah kerja :
1.    Tentukan permasalahan apa yg akan diukur
Misal : sikap thd emansipasi wanita
2.    Tentukan dimensi yg dijadikan utk menyusun sikap
±   Cognitive domain (tahu/tdk tahu)
±   Affective domain (perasaan thd sesuatu)
±   Conative domain (tendensi utk bertingkah laku)

2. Skala Semantic Differential
Mengukur arti dari sebuah nilai (obyek psikologis, sosial dan atau fisik), kemudian dilakukan modifikasi.
Semantic differential dpt digunakan utk mengukur sikap atau perilaku dlm dua kutub berlawanan (panas-dingin, pandai-bodoh, kuat-lemah, suka-tdk suka).
Domain/dimensi sikap meliputi :
§  Potensi, kekuatan atau daya tarik suatu obyek
§  Evaluasi, menyenangkan atau tdk menyenangkan
§  Aktivitas, tingkat gerakan obyek
Langkah kerja :
1.    Tentukan dgn tegas sikap yg akan diukur
2.    Susun item yg menggambarkan dua buah kutub yg berlawanan yaitu positif dan negatif,
¨        Ada alternatif jawaban berupa garis yg boleh ditandai oleh responden.
¨        Penilaian ini dianggap lebih mempunyai tingkat pengukuran interval, shg boleh dihitung rata-rata dan simpangan baku


Validitas alat ukur
Alat ukur dikatakan valid apbl skala pengukuran yg dipakai dpt dipakai utk mengukur apa yg dimaksudkan
Validitas alat ukur dibedakan atas :
ü  Validitas isi (Content Validation)
§   Peneliti harus tahu definisi konsep yg akan diukur, kemudian mengukur apkh sampel butir sesuai dgn definisi konsep yg diukur tsb.
§  "sejauhmana item-item dalam suatu alat ukur mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur oleh alat ukur yang bersangkutan?"
§  Bertujuan untuk mengetahui bahwa item tes mewakili kawasan ukur (performance domain)
§  Menjelaskan “Sejauh mana item dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur”

Validitas Isi Tepat Untuk
·                     Tes Prestasi (achievement tests)
    - Aspek ukur sesuai dengan tujuan pembelajaran
·                     Skala Prestasi Kerja
    - Aspek ukur sesuai dengan kebijakan instansi

Validitas Isi Kurang Tepat Untuk
·                     Tes Kepribadian
    - Kepribadian memiliki banyak aspek dan cakupan
                   yang luas
ü  Validitas pragmatik/kriteria, terdiri dari : validasi suatu instrumen dgn membandingkan dgn instrumen2 lain yg sudah valid dan reliabel dan mengkorelasikannya.
·         “Validitas prediktif”, valid jika hasil dari pengukuran sesuai dgn gejala yg diramalkan
·         “Validitas pada saat bersamaan” (concurrent validity), valid jika alat baru yg digunakan berkorelasi positif dgn alat ukur yang lama
+0,90 s/d +1,00       : luar biasa bagus (excellent)
+0,80 s/d +0,89       : bagus (good)
+0,70 s/d +0,79       : cukup (fair)
kurang dari 0,70     : kurang (poor)

Mengapa perlu membuat alat ukur baru ? alat ukur lama dirasa tdk praktis, terlalu lama penggunaannya ataupun variabel yg digunakan terlalu panjang

ü  Validitas konstruk
Berangkat dari suatu teori yg menghubungkan konstruk yg akan diukur .
Valid apbl data dan hasil menunjukkan korelasi positif sama spt  yg ditunjukkan dalam teori

Reliabilitas Alat Ukur
Reliable: apbl alat ukur digunakan memberikan hasil yg tetap selama variabel yg diukur tdk berubah.

Alat ukur yg reliable mungkin tdk valid, sedangkan alat ukur yg valid pasti reliable.

Alat utk mengukur reliabilitas alat ukur :
1. Metode paralel
Dibuat 2 alat ukur utk mengukur variabel yg sama, apbl hasil menunjukkan korelasi positif yang tinggi, maka reliable

2. Metode test-retest (uji ulang)
alat ukur digunakan dua kali pd sekelompok responden yg sama pada waktu yg berbeda, apbl tdp korelasi positif yang tinggi, maka reliable

Tidak ada komentar:

Posting Komentar